Tentang jerit tangis rasa hati
Tercabik oleh rangkaian tragedi
Tanpa pernah aku mengerti
Mengapa hamparan cinta kini hangus ?
Mengapa kasih sayang lunglai melengus ?
Jiwaku kini terpecah – pecah
Peta kebanggaanku tak lagi megah
Berkerut menggenggam amarah
Lewat cermin penuh makna, kucoba pecahkan tabir
Yang melingkar, berjaring- jaring, berputar – putar
Tanpa dinding, tanpa ruang, hanya butiran jawab ” Abstrak ”
Gusti penguasa jagad, terangi hidup dengan lentera
Lepaskan hatiku dari angkara, sinari dengan kearifan
Menuju hidup dalam kedamaian
Merenguk nikmat, menggapai harap
Memuliakan nama-mu, mengumandangkan sholawat
Dengan hormat, tanpa beban terlalu berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar